Arus Listrik AC Dan DC : Pengertian, Perbedaan, Serta Contoh Pemanfaatannya

Arus Listrik AC Dan DC : Pengertian, Perbedaan, Serta Contoh Pemanfaatannya - Arus listrik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : arus listrik AC dan Arus listrik DC. Berikut ini akan dijelaskan lebih detail tentang pengertian, perbedaan, serta contoh pemanfaatan Arus listrik AC dan Arus listrik DC.

Pengertian Arus Listrik AC Dan DC


Simbol Arus Listrik AC Dan DC

Yang pertama akan dibahas adalah pengertian dari arus listrik AC dan DC. Apa yang dimaksud dengan Arus listrik AC dan DC ?

1. Arus Listrik AC (Alternating Current)
Arus AC adalah arus listrik yang nilainya berubah terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus bolak - balik. Listrik arus bolak - balik dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. 

2. Arus Listrik DC (Direct Current)
Arus DC adalah arus listrik yang nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu. Arus ini dapat pula disebut dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan akumulator (accu). Karena itulah listrik DC banyak digunakan untuk alat elektronik, control, automotive, dan lain sebagainya. 

Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC

Jika sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan DC, maka berikutnya akan dibahas tentang perbedaan antara arus listrik AC dan DC. Kedua arus listrik ini dapat dibedakan berdasarkan :

1. Dilihat Dari Bentuk Gelombangnya
Perbedaan bentuk gelombang ini dapat dilihat dan diteliti dengan menggunakan osiloskop. Osiloskop adaah alat yang digunakan untuk melihat gelombang sinus yang ditimbulkan tenaga AC dan DC. Bentuk dan lambing gelombang listrik arus AC dan DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Perbedaan Bentuk Gelombang Arus Listrik AC Dan Dc

2. Dilihat Dari Metode Penggunaannya
Dari metode penggunaannya arus AC memiliki besar dan arah yang berubah-ubah secara bolak-balik. Maksudnya, kutub arus ini selalu berubah-ubah dari positif ke negartif dan negative ke positif. Karena itulah, walaupun stop kontak (colokan listrik) dipasang bolak-balik tidak akan terjadi konsleting ataupun kerusakan lainnya. Sebaliknya jika sebuah baterai yang merupakan listrik arus DC dipasang terbalik, maka beterai tidak akan berfungsi. Bahkan untuk alat-alat listrik DC lain akan terjadi ketidaknormalan fungsi. Hal ini terjadi karena kutub arus DC tidak pernah berubah dari positif ke negatif maupun sebaliknya.


Bahaya Arus Listrik  AC dan DC

Sebenarnya bahaya dari listrik arus AC dan DC adalah sama, yaitu karena sengetannya. Namun tingkat kebahayaannya cukup berbeda. Sengatan listrik atau yang sering disebut setrum merupakan bahaya yang sering terjadi akibat kelalaian manusia. Istilah kesetrum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa hubungan singkat dimana tubuh manusia menjadi konduktor bagi arus listrik. Konduktor ialah benda-benda yang dapat menghantarkan listrik. 

Definisi lain dari kesetrum adalah peristiwa mengalirnya arus listrik pada tubuh manusia akibat kontak antara tubuh manusia dengan sumber listrk yang dapat menyebabkan stimulasi (rangsangan) pada saat yang berlebihan. Itulah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit saat kesetrum.


Contoh Pemanfaatan Arus Listrik AC Dan DC

1. Pemamfaatan Arus Listrik AC
Pada umumnya pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak digunakan dalam kehidupan sehari - hari, misalnya. Contohnya barang - barang elektronik yang ada dirumah. Perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker). Meskipun demikian, tetapi tidak semua barang yang anda gunakan dirumah menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop. 

Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai kebutuhan dari laptop. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain adalah : Mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi.

2. Pemamfaatan Arus Listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat elektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya : Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. 

Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, remote control dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat elektronika.