Pahami Tentang SAE Oli Mesin

Pahami Tentang SAE Oli Mesin - Oli atau pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi kehausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.

Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.

Pelumas yang baik harus bisa membuat kinerja mesin lebih ringan dan bertugas sebagai pelindung komponen metal didalam mesin dari friksi akibat gesekan antar logam. Dari bahan dasarnya, oli mesin yang umum beredar terbagi dua jenis, yaitu:

1. Oli Mineral (Base Oil)
Oli Mineral (Base Oil) diperoleh dari hasil  tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.

2. Oli Sintetis (Synthetic Oil)
Oli Sintetis terdiri atas Polyalphaolifins senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Beberapa hal yang perlu diketahui & dimengerti tentang kekentalan / SAE oli mesin adalah :
Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf Society of Automotive Engineer (SAE) yang diikuti dengan angka. SAE mirip seperti lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif. Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas).

Viskositas adalah kemampuan laju cairan pelumas. Viskositas index atau sering diartikan kemampuan cairan mempertahankan kekentalannya terhadap temperatur kerja mesin. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.


1. Kekentalan / SAE
Suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas, kelas suatu oli mesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yang lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental).

2. Pahami Kode SAE oli
Misalnya SAE 20W-50, makna dibalik kode ini berarti, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS).

Oli jenis ini relatif kurang efisien dalam pemakaian BBM namun sangat baik digunakan untuk mesin. Untuk SAE 10W40, lulus uji sampai –30. Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 40 ketika udara panas.

3. Kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin
Akan tetapi kualitas kadar kandungan aditif pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin. Tingkat kualitas dari pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu American Petroleum Institute (API).

Untuk kendaraan mesin Bensin :
  • Pelumas biasanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF.

Pada kendaraan mesin Diesel : 
  • Kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi),  contohnya kode huruf CA, CB, CC, dan CD.