Cara Bleeding Rem Cakram Mobil Secara Manual

Cara Bleeding Rem Cakram Mobil Secara Manual - Setiap kali sistem rem hidrolik dibuka ke atmosfer untuk perbaikan atau karena kebocoran, maka sistem harus dibleeding untuk mengeluarkan udara. Tidak seperti minyak rem, udara kompresibel (perubahan volume karena pengaruh tekanan) dan dapat menyebabkan pedal rem kenyal dan rem menjadi tidak efektif. Metode yang paling umum digunakan untuk untuk mengatasi hal tersebut dengan cara bleeding.

Fungsi Bleeding Rem


Bleeding dapat dilakukan dengan tekanan atau bleeding secara manual. Bleeding adalah proses membuang gelembung udara dari dalam sistem hidrolik menggunakan prinsip tekanan. Jika ada udara yang masuk atau terkurung pada pipa saluran minyak rem maka udara tersebut harus dibuang karena udara ini dapat mengganggu kinerja rem.

Memang ketika rem dikocok terus - menerus, gejala rem masuk angin akan hilang sesaat. Tetapi, ketika rem didiamkan kembali masalah tersebut akan muncul kembali. Proses bleeding rem ini umumnya dilakukan dilakukan oleh dua orang Seorang bertugas sebagai operator pedal rem, dan satunya bersiap mengendurkan baut bleeding rem.

Sebelum melakukan proses  bleeding, perhatikan apakah mobil tersebut menggunakan sistem ABS. Mobil yang mengunakan sistem rem ABS bisa menghambat proses bleeding, sehingga perlu menonaktifkan pompa (Fuel Pum) ABS dengan car mencabut relay ABS pump.

Langkah Cara Bleeding Rem Cakram Mobil Secara Manual

Prosedur bleeding sistem rem yang menggunakan ABS membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sistem rem konvensional (tanpa ABS).

Setelah melakukan pembongkaran atau penggantian komponen sistem rem seperti master cylinder, brake caliper atau hose brake system maka harus dilakukan prosedur bleeding sistem rem yang berfungsi untuk mengeluarkan udara yang masuk kedalam system rem.

Di dalam sistem rem tidak boleh terdapat udara sama sekali, karena jika terdapat udara di dalam sistem rem maka dapat mengakibatkan sistem rem tidak dapat bekerja dengan sempurna atau menyebabkan rem blong!

1. Periksa ketinggian minyak rem pada reservoir tank, jika minyak rem pada resevoir tank kurang atau di bawah tanda low makan tambahkan minyak rem.
Periksa ketinggian minyak rem

2. Lakukan bleeding keempat roda, lakukan dari roda yang paling jauh dari master rem, berarti lakukan bleeding pertama kali pada roda belakang kemudian roda depan

3. Siapkan botol kaca dan selang transparan. Tuangkan minyak rem pada botol kaca sampai setengah bagian

4. Sambungkan salah satu ujung selang ke baut nipel atau baut bleeding lalu ujung lainnya masukan ke botol kaca. Pastikan ujung selang yang menuju ke botol kaca terendam minyak rem.

5. Injak (kocok) pedal rem beberapa kali dengan menekan pedal rem secara terus menerus hingga terasa keras, kemudian tahan rem di posisi bawah. Saat mengocok pedal rem kondisi mesin hidup (booster rem dalam keadaan bekerja).
Injak (kocok) pedal rem lalu tahan

6. Kendurkan baut nipel secara cepat, satu atau setengah putaran dan amati cairan rem yang mengalir ke dalam botol. Kemudian kencangkan kembali nipel atau baut bleeding.
Kendurkan baut nipel & amati minyak rem

7. Lakukan langkah tersebut beberapa kali hingga udara pada sistem rem benar-benar hilang, hilangnya udara pada sistem rem ditandai dari cairan rem yang menuju ke botol tidak mengandung buih-buih atau gelembung-gelembung udara.

8. Selama proses bleeding, pastikan minyak rem yang berada pada reservoir tidak habis, Sebab proses bleeding akan menguras sedikit demi sedikit minyak rem, maka siapkan satu botol minyak rem.
Penting : Hindari minyak rem agar tidak terkena cat kendaraan, minyak rem dapat merusak cat kendaraan. Jika cat kendaraan terkena cairan rem maka basuhlah dengan air bersih. 

9. Setelah pekerjaan pembuangan angin atau bleeding selesai, beri tekanan fluida pada pipa rem dan periksa apakah terdapat kebocoran.

10. Tes jalan kendaraan untuk mengetahui apakah sistem rem telah bekerja dengan baik atau belum.