Fungsi Tahanan Ballast (Ballast Resistor) Pada Koil Pengapian

Fungsi Tahanan Ballast (Ballast Resistor) Pada Koil Pengapian - Pada sistem pengapian yang menggunakan platina, terdapat rangkaian yang dilengkapi dengan resistor atau kawat resistor yang dikenal dengan nama tahanan ballast (ballast resistor). Tahanan ballast diletakkan antara kunci kontak dan kutub primer koil (+). Secara umum fungsi tahanan pada sistem kelistrikan adalah untuk menahan arus primer. Pada sistem pengapian arus tidak boleh melebihi 4 ampere. Akibat jika arus melebihi 4 ampere, yaitu :
  • Kontak pemutus (platina) lebih cepat aus.
  • Koil cepat panas, jika panas berlebihan koil bisa meledak. 

Jika arus yang mengalir tidak boleh melebihi 4 ampere dan tegangan pada baterai yang digunakan adalah 12 volt maka dapat dicari tahanan minimum pada kumparan primer tersebut dengan cara :
Rmin = V / Imaks = 12 volt / 4 ampere = 3 Ω

Jadi tahanan minimum pada kumparan primer adalah 3 Ω, misalnya tahanan pada kumparan primer tersebut adalah 1,5 Ω maka perlu ditambahkan tahanan sebesar 1,5 Ω sehingga tahanan total pada kumparan primer sebesar 3 Ω. Tahanan tambahan tersebut dinamakan tahanan ballast.

Untuk itulah diperlukan tahanan ballast yang berfungsi untuk membatasi arus primer agar tidak melebih 4 ampere. Dengan arus yang besar tentu akan membuat koil menjadi cepat panas. Ketika igniton coil panas maka mengaikibatkan induksi yang dihasilkan tidak maksimal. Umumnya jika koil cepat panas mengakibatkan mobil cepat mogok.

Terkadang ada pengemudi yang membawa kompres untuk mendinginkan ignition coil. Karena jika panasnya lebih besar lagi bisa menyebabkan koil meledak.

Fungsi Tahanan Ballast Pada Koil Pengapian






1. Sebagai pembatas arus primer
Ketika kumparan primer dialiri listrik, selain timbul kemagnetan juga akan timbul panas. Panas yang timbul pada koil pengapian tergantung dari banyaknya arus yang mengalir ke kumparan primer koil. Apabila arus yang mengalir besar maka panas yang timbul juga akan semakin besar.

Arus yang mengalir ke kumparan primer dibatasi maksimal sebesar 4 ampere, sehingga bila tegangan baterai sebesar 12 volt maka tahanan yang dibutuhkan agar arus yang ke kumparan primer tidak melebihi 4 ampere adalah sebesar 3 Ω. 

Jika tahanan dari kumparan primer kurang dari 3 Ω maka dapat menyebabkan arus yang mengalir ke kumparan primer semakin besar, oleh sebab itu perlu tahanan tambahan agar tahanan total pada kumparan primer sebesar 3 Ω. Maka sebab itu digunakanlah tahanan ballast.

2. Kompensasi panas
Panas yang dihasilkan oleh koil pengapian tergantung dari banyaknya arus yang mengalir melewati tahanan primer koil. Dengan menambah tahanan diluar atau tahanan ballast maka panas yang seharusnya dihasilkan di koil pengapian dapat sebagian dipindahkan ke tahanan ballast sehingga dapat mencegah kerusakan dari koil lebih cepat karena panas yang berlebihan.

3. Rangkaian penambahan start
Selama kendaraan distarter maka tegangan baterai yang menuju ke koil pengapian akan turun karena tegangan baterai akan dibagi dua, selain ke koil pengapian juga ke beban starter.

Rangkaian Sistem Pengapian Konvensional Yang Menggunakan Tahanan Ballast 

Rangkaian sistem pengapian dengan tahanan ballast


Tahanan ballast ini dipasang antara kunci kontak dan koil, tahanan ini mengurangi tegangan pada koil yang memang dirancang untuk bekerja di bawah tegangan baterai 12 volt. Pada saat starter arus primer tidak perlu dilewatkan ballas resistor, karena arusnya sendiri sudah berkurang akibat adanya beban starter. 

Apabila dilewatkan tahanan ballast maka arus akan berkurang lagi (semakain kecil), dan kemampuan pengapian juga tidak maksimal, ini akan mengakibatkan mesin sulit hidup. Untuk itulah pada saat posisi ST, arus dari baterai menuju terminal ST kunci kontak langsung ke + koil tanpa melalu ballast resistor.

Setelah mesin hidup dan kunci kontak kembali pada posisi IG, maka arus primer kembali melalui terminal IG Kunci kontak dan melalui ballast resistor. Dengan demikian tegangan pengapian saat start dan saat engine hidup relatif sama.

Untuk jenis kunci kontak yang tidak terdapat ST1 dan ST2, atau hanya terdapat terminal ST saja, maka perlu ditambah dioda, atau relay diantara terminal ST dan + koil.

Pada beberapa jenis tahanan ballast sensitif terhadap panas dan dapat mengakitbatkan :
  • 1. Saat engine dihidupkan pada putaran rendah, kontak platina menutup relatif lebih lama daripada saat kecepatan tinggi.
  • 2. Pada kecepatan rendah, tahanan ballast menjadi panas. Kondisi ini menyebabkan naiknya nilai tahanan pada tahanan ballast, dengan demikian arus yang mengalir pada kontak platina menurun, Cara ini membantu memperpanjang umur kontak platina.
  • 3. Pada putaran tinggi, tahanan ballast mempunyai suhu yang rendah, hal ini memungkinkan mengalirnya arus yang besar, yang membantu kerja koil.