Komponen Master Rem (Master Silinder Rem) Dan Fungsinya - Berikut ini komponen - komponen yang terdapat pada master rem (master silinder rem) dan fungsinya :
6. Saluran Bypass (Bypass Ports)
Fungsi Compensating port / saluran kompensasi :
1. Reservoir Tank
Resevoir tank berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan mengisi minyak rem pada sistem hidrolik apabila mulai berkurang. Karena reservoir berfungsi sebagai penampung cadangan minyak rem maka harus tertutup rapat. sehingga jangan sampai lupa menutup kembali setelah mengisi minyak di reservoir tank.
Reservoir tank terdapat tutup dengan seal karet supaya dapat menutup dengan rapat agar minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank terdapat garis low dan full ataupun min dan max. Perhatikan garis ini apabila minyak pada level low/min maka harus diisi sampai lever full/max.
2. Return Port
2. Return Port
Return port berfungsi sebagai lubang katup pengembali minyak rem dari ruang tekanan ke tangki cadangan atau reservoir tank.
3. Primary Piston & Secondary Piston
Primary piston & secondary piston berfungsi untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak di dalam ruang master silinder dengan adanya gaya dorong mekanik dari push rod (batang pendorong), untuk menghasilkan gaya dorong hidrolik yang dapat menggerakkan piston pada caliper rem cakram ataupun pada silinder roda rem tromol, agar dapat mendorong kampas supaya terjadi gesekan untuk memperlambat bidang putar (rotor dan tromol) pada saat pedal rem diinjak.
4. Piston Seal (Seal piston)
Piston seal atau seal piston berfungsi mencegah aliran minyak pada ruang depan piston dengan ruang belakang piston (low pressure air). Selain itu, seal piston juga berfungsi mencegah gesekan antara piston dan dinding ruang silinder pada saat piston bergerak. oleh karena itu, seal piston terbuat dari karet (rubber) sehingga elastis.
Piston seal atau seal piston berfungsi mencegah aliran minyak pada ruang depan piston dengan ruang belakang piston (low pressure air). Selain itu, seal piston juga berfungsi mencegah gesekan antara piston dan dinding ruang silinder pada saat piston bergerak. oleh karena itu, seal piston terbuat dari karet (rubber) sehingga elastis.
5. Pegas Pengembali (Return Spring)
Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan primary piston ataupun secondary piston agar dapat kembali ke posisi semual pada saat pedal rem tidak diinjak.
Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan primary piston ataupun secondary piston agar dapat kembali ke posisi semual pada saat pedal rem tidak diinjak.
6. Saluran Bypass (Bypass Ports)
Saluran bypass adalah saluran di antara reservoir dan ruang master silinder. Saluran bypass (bypass ports) berfungsi untuk untuk memungkinkan piston master silinder kembali ke posisi semula dengan cepat dan mencegah udara dapat masuk ke dalam master silinder.
7. Saluran Kompensasi (Compensating Port)
Adalah lubang kecil yang menghubungkan antara master silinder dengan ruang kerja (sisi depan dari piston master silinder). Ketika piston master silinder berada dalam posisi bebas (tidak ada pengereman), seal piston berada di antara lubang kompensasi dan lubang penambahan (bypass port).Fungsi Compensating port / saluran kompensasi :
- Compensating port/ saluran kompensasi berfungsi untuk memungkinkan ekspansi normal dan pengembangan minyak rem karena perubahan suhu.
- Juga merupakan saluran pengembali cairan setelah pedal rem dibebaskan.
8. Inlet Port
Inlet port berfungsi sebagai lubang masuk atau pengisian minyak rem dari tangki cadangan ke ruang tekanan.
Inlet port berfungsi sebagai lubang masuk atau pengisian minyak rem dari tangki cadangan ke ruang tekanan.
9. Outlet Port
Outlet port berfungsi sebagai lubang keluar minyak rem yang bertekanan menuju saluran system rem dan seterusnya ke silinder roda atau ke piston caliper.
Outlet port berfungsi sebagai lubang keluar minyak rem yang bertekanan menuju saluran system rem dan seterusnya ke silinder roda atau ke piston caliper.
10. Outlet Check Valve
Pada beberapa master rem terdapat outlet check valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem (1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnya pengereman.