Komponen Chasis (Sasis) Mobil Dan Fungsinya

Komponen Chasis (Sasis) Mobil Dan Fungsinya - Sasis merupakan bagian dari kendaraan yang secara garis besar berfungsi sebagai pengaman kendaraan, menambah kenyamanan pengemudi dan mengarahkan laju kendaraan.

Secara umum sasis mobil tersusun dari komponen powertrain dan suspensi. Tetapi komponen sasis pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen penting lainnya.

Berikut Komponen Chasis (Sasis) Mobil Beserta Fungsinya


1. Kopling

Kopling

Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutus putaran dari mesin ke transmisi. Dengan adanya kopling proses pemidahan gigi transmisi menjadi lebih halus.

Kopling terdiri dari dua buah logam yang berputar, yaitu : flywheel (roda gila) dan pressure plate (plat penekan), dan juga terdapat kampas kopling yang berada ditengah dua logam tersebut.

Saat pressure plate menekan kearah flywheel akan menyebabkan kampas kopling terjepit dan hal itu membuat putaran mesin terhubung ke transmisi.

Tetapi jika pada kopling otomatis (torque converter), kopling bekerja berdasarkan gaya tekan fluida. Gaya tekan fluida akan menjadi semakin besar seiring dengan bertambahnya putaran mesin, sehingga tidak perlu melakukan pengoperasian kopling secara manual.

2. Transmisi

Transmisi

Transmisi berfungsi untuk memanipulasi output mesin. Dalam beberapa kondisi sebuah mobil memerlukan torsi besar dan juga kondisi yang menuntut mobil memiliki kecepatan tinggi. Transmisi ini bertugas untuk mengatasi kondisi tersebut, dengan mengatur rasio perpindahan antar roda gigi.

Pada posisi 1, maka perbandingan roda gigi cenderung besar sehingga putaran output transmisi jauh lebih kecil dibandingkan input transmisi. Tetapi torsi menjadi besar.

Ketika gigi 2 dan seterusnya perbandingan gigi akan semakin kecil, hal itu membuat tingkat percepatan output semakin besar tetapi torsi maksimal menjadi semakin menurun.

Pada transmisi, torsi berbanding terbalik dengan RPM mesin. Transmisi dibagi menjadi 2 jenis yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis (matic).

3. Poros Propeller

Poros Propeller (Propeller Shaft)

Poros propeller (propeller shaft) atau disebut juga poros kopel merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga. Poros propeller berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari transmisi menuju ke gardan (differential).

Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian rupa supaya saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan beratnya beban pada kendaraan.

4. Universal Joint

Antara transmisi dan rear axle (as roda) belakang mobil memiliki ketinggian yang tidak tetap / sejajar. Hal tersebut dikarenakan letak as roda yang berada di bawah suspensi sementara transmisi berada di bodi mobil. Sehingga perlu komponen tambahan agar poros propeller dapat berfungsi tanpa terganggu oleh hal tersebut.

Universal joint merupakan komponen yang didesain secara fleksibel untuk menghubungkan moment puntir dari sudut dan arah manapun. Umumnya ada dua buah universal joint yang terletak dibelakang transmisi dan didepan gardan.

5. Diferential / Gardan

Diferential / Gardan

Gardan atau differential berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan mobil. Mengapa putaran roda mobil harus dibedakan? Misalnya, saat kendaraan belok kiri, maka jarak yang ditempuh roda kiri dan kanan akan berbeda. Jika roda tidak dibedakan putarannya maka akan terjadi selip disalah satu roda dan cepat menimbulkan keusan pada ban.

6. Rear Axle (As Roda)

Rear axle (as roda) adalah sebuah poros berbentuk batang yang menghubungkan diferential (gardan) dengan poros roda. Diujung poros akan dipasangkan wheel bearing sebagai bantalan poros terhadap body mobil. Ada dua macam rear axle yang dipakai pada mobil, yaitu tipe rigid axle dan tipe indipendent axle.

Pada tipe rigid axle, antara roda kiri dan kanan terletak pada satu poros kaku sehingga jika salah satu roda terkena efek suspensi maka roda satunya akan terpengaruh.

Sementara pada tipe indipendent, terdapat fleksibel joint yang dipasangkan pada kedua ujung poros axle. Fungsinya agar roda kiri dan kanan bisa terbebas ketika salah satu roda terkena efek suspensi.

7. Sistem Suspensi

Sistem Suspensi

Sistem suspensi pada kendaraan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata agar getaran tidak sampai ke dalam kabin (ruang pengemudi) sehingga pengemudi akan merasa nyaman.

8. Sistem Kemudi

Sistem Kemudi

Sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan arah roda & untuk meringankan gaya pengemudian. Sistem kemudi terdapat 2 jenis yaitu : sistem kemudi manual & sistem kemudi daya (power steering). Sistem kemudi power steering dibagi menjadi 2 macam yaitu tipe hidrolik dan tipe elektrik.

9. Sistem Rem

Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan secara signifikan. Prinsip kerja sistem rem memanfaatkan gaya gesek yang mengkonversi energi putar roda menjadi energi panas.

Pada sistem rem, dua buah material yang berbahan besi dan asbes akan bergesekan. Sehingga akan mengurangi laju putarannya. Sistem rem dibagi menjadi 2 jenis yaitu : rem tromol dan rem cakram.

10. Roda Dan Ban

Roda dan ban berfungsi untuk mengkonversi energi putar dari powertrain untuk menjalankan kendaraan. Roda tersusun dari velg dan ban, velg atau rims merupakan rangka roda yang menjadi tumpuan kendaraan. Untuk itu kekuatan rims juga tidak bisa sepelekan.

Sementara ban berfungsi menyerap getaran kecil pada jalan dan menimbulkan traksi agar roda tidak selip. Ban sendiri, ada beberapa tipe antara lain tipe hard, medium dan soft. Ban tipe soft memiliki struktur yang lunak sehingga akan cepat aus tapi gripnya cukup baik.