Macam-Macam Besaran Listrik - Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, besaran dinyatakan dengan angka atau nilai, dan setiap besaran pasti memiliki satuan. Contoh besaran adalah seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik. Standar yang digunakan pada umumnya adalah SI yaitu Standard Internasional.
Tegangan listrik yaitu perbedaan potensial listrik antara 2 titik dalam rangkaian kelistrikan, tegangan listrik dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor (penghantar listrik) mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Satuan induktansi adalah Henry atau disingkat “H” dan kumparan/koil dikatakan memiliki induktansi 1H jika tegangan 1V diinduksikan pada kumparan tersebut dengan perubahan arus listrik 1A/s di dalamnya.
Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.
Frekuensi pada kasus ini dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf “F” dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik).
Macam-Macam Besaran Listrik
1. Tegangan Listrik
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor (penghantar listrik) mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
2. Arus Listrik
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik.
Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
3. Hambatan Listrik (Restitansi)
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik misalnya resistor dengan arus listrik yang melewatinya. Resistansi atau hambatan listrik terdapat pada suatu konduktor atau benda listrik, hambatan dinyatakan dalam satuan Ohm.
4. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan jika benda tersebut juga memiliki muatan listrik. Di dalam muatan listrik terdapat muatan positif dan muatan negatif. Selai itu muatan listrik juga memiliki 2 muatan, yaitu : muatan listrik sejenis dan muatan listrik tidak sejenis.
Muatan listrik sejenis artinya memiliki pasangan muatan yang sama, yaitu : positif dengan positif dan negatif dengan negatif. Muatan listrik sejenis jika didekatkan maka akan terjadi gaya tolak menolak. Sedangkan muatan listrik tidak sejenis artinya muatan listrik yang memiliki pasangan tidak sama, yaitu : positif dengan negatif, jika muatan listrik tidak sejenis didekatkan maka akan terjadi gaya tarik menarik.
Muatan listrik dilambangkan dengan huruf (Q). Dalam muatan terdapat beberapa atom. Didalam atom terdapat partikel yaitu proton ( + ), elektron ( - ), dan neutron (netral). Sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
5. Kapasitansi
Kapasitans adalah kemampuan sutau perangkat untuk menampung atau menyimpan muatan listrik. Umumnya, kapasitansi ditemukan dalam medan elektromagnetik paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping.
6. Induktasi
Iduktansi adalah muatan yang dihasilkan oleh kumparan yang mempengaruhi perubahan nilai arus yang mengalir di dalamnya. Jadi setiap perubahan nilai arus listrik yang diterapkan pada sebuah kumparan/induktor akan menghasilkan tegangan induksi.Satuan induktansi adalah Henry atau disingkat “H” dan kumparan/koil dikatakan memiliki induktansi 1H jika tegangan 1V diinduksikan pada kumparan tersebut dengan perubahan arus listrik 1A/s di dalamnya.
7. Daya Listrik
Daya Listrik adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut.Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya sedangkan Heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.
8. Impedansi
Impedansi adalah ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik. Satuannya adalah ohm. Untuk menghitung impedansi, Anda harus mengetahui nilai jumlah dari seluruh hambatan serta impedansi seluruh induktor dan kapasitor yang akan memberikan jumlah penolakan yang bervariasi terhadap arus tergantung pada perubahan arus. Anda dapat menghitung impedansi menggunakan sebuah rumus matematika sederhana.
9. Frekuensi
Pada perangkat-perangkat elektronik, sering dijumpai label yang bertuliskan Frekuensi AC 50Hz, Radio FM 100,7MHz, Wifi 2,4GHz, Frekuensi GSM 900MHz ataupun Frekuensi Response Speaker 42Hz~20.000Hz. Nilai-nilai frekuensi yang tertera dalam label perangkat elektronik tersebut pada umumnya adalah frekuensi yang berkaitan dengan gelombang listrik ataupun gelombang elektromagnetik.Frekuensi pada kasus ini dapat diartikan sebagai jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf “F” dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik).