Fungsi ISC (Idle Speed Control) & Cara Kerjanya - ISC (Idle Speed Control) adalah salah satu komponen sistem bahan bakar injeksi / EFI, ISC terpasang dibagian throttle body yang berfungsi untuk mengatur putaran idle sesuai dengan perintah dari ECU. Komponen ini merupakan komponen penting pada sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection). ISC juga berfungsi untuk mengatur volume udara yang masuk ketika putaran mesin idle (langsam) atau ketika putaran mesin tanpa beban.
Letak ISC (Idle Speed Control) Pada Toyota Rush |
Jika pada mobil yang menggunakan sistem bahan bakar konvensional, terdapat 2 sekrup penyetel karburator, yaitu :
- 1. Sekrup Idle Speed Air Screw (ISAS), sekrup ini berfungsi untuk mengatur sudut pembukaan katup gas, saat katup gas tidak mendapatkan tekanan.
- 2. Sekrup Idle Mixture Air Screw (IMAS), sekrup ini berfungsi untuk mengatur udara yang melewati saluran idle pada karburator.
Maka pada sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection), kedua sekrup penyetel yang diatur secara manual tersebut digantikan dengan komponen ISC (Idle Speed Control). Dengan menggunakan ISC maka tidak perlu lagi mengatur putaran idle pada mesin EFI.
Fungsi Idle Speed Control (ISC)
- 1. Menaikan putaran mesin ketika mesin dingin atau saat mesin pertama kali dinyalakan pagi hari. Saat pagi hari mesin dalam keadaan dingin, idle speed control (ISC) akan menaikan RPM mesin menjadi 2000, setelah itu katup ISC akan membuka lebih besar sesuai perintah yang diberikan oleh ECU.
- 2. Mengatur jumlah udara yang masuk ke intake manifold saat pedal gas tidak diinjak (throttle valve tertutup).
- 3. Menyesuaikan putaran langsam (idle) mesin pada segala kondisi secara otomatis.
- 4. Menaikan putaran mesin saat beban elektrikal bertambah, contohnya saat nyala lampu besar atau pemanas kaca belakang.
- 5. Idle up mesin, idle up difungsikan untuk menjaga agar putaran mesin tetap stabil, walaupun saat AC mobil mulai dinyalakan. Jika idle up tidak bekerja, mesin akan bergetar karena beban mesin bertambah untuk memutar kompressor AC.
Kerja ISC Dipengaruhi Beberapa Komponen Lain, Apa Saja?
- 1. Sensor MAF (Mass Air Flow), MAF mengirimkan data masa / volume udara berdasarkan aliran.
- 2. Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor), berfungsi untuk mengukur RPM mesin sebagai feedback atas kinerja ISC system.
- 3. Sensor TPS (Throttle Postion Sensor) engetahui posisi katup gas untuk menentukan sudut pembukaan katup.
- 4. Sensor Barometric Pressure, untuk mengetahui tekanan udara pada suhu dan ketinggian mobil berada.
- 5. Sensor ECT (Engine Coolant Temperature), berfungsiuntuk memonitor suhu air pendingin mesin untuk mengetahui suhu mesin.
- 6. Sensor AC Refrigerant Pressure, berfungsi untuk mengukur tekanan freon AC agar mesin dapa hidup walau dibebani kompresor AC ketika AC dinyalakan.
- 7. Electronic Control Unit (ECU), berfungsi sebagai kontroller yang akan melakukan perhitungan dari berbagai data sensor.
- 8. ISC Valve (Katup ISC) berfungsi, sebagai aktuator yang akan menutup dan membuka saluran idle berdasarkan perhitungan dari ECU.
ECU mengirimkan perintah berupa tegangan dengan nilai tertentu. Besar nilai tegangan ini akan mempengaruhi besar kecilnya katup ISC membuka. Besaran tegangan ini, diperoleh dari serangkaian perhitungan didalam ECU dari berbagai data masukan yang diperoleh dari sensor.
Saat mesin hidup, sensor TPS akan mengirimkan sinyal yang menunjukan katup dalam posisi tertutup. Sinyal yang dikirimkan, berupa tegangan dengan besaran antara 0 volt - 5 volt. Pada posisi katup tertutup rapat, maka tegangan yang dikirimkan sensor menyentuh 4,9 Volt.
Saat katup terbuka maka tegangan sinyal akan semakin turun. Jika tegangan sinyal TPS berada pada 4,8 - 4,9 Volt maka ECU akan menyimpulkan katup gas dalam posisi tertutup atau mesin berada pada kecepatan idle. Maka tegangan ke ISC valve siap dikirimkan.
Tetapi, ECU perlu data dari sensor lain untuk mengetahui berapa besaran tegangan ISC yang tepat sesuai kondisi mesin. Maka sensor MAP akan mengirimkan tegangan sinyal yang menunjukan beban mesin.
ECT (Engine Control Temperature) akan mengirimkan tegangan sinyal yang menunjukan suhu mesin, dan Refrigerant pressure sensor akan mengukur tekanan freon untuk mengetahui beban mesin terhadap kompresor.
Untuk pengolahan atau kalkulasi didalam ECU, tidak kita ketahui secara pasti karena didalam ECU tegangan sensor tersebut akan diolah oleh serangkaian IC yang terintegrasi satu sama lain.
Jadi, ECU berisi beberapa transistor dan IC. Sehingga kita akan terlalu rumit untuk membahas hingga kedalam IC tersebut. Intinya, ECU akan menkalkulasi data dari sensor tersebut dan hasilnya berupa output tegangan dengan value tertentu.
Dalam sistem ini ada dua aktuator yang berperan, yakni injektor untuk menyuplai bensin dengan volume yang pas dan ISC valve untuk mengatur udara dengan volume yang pas.
ISC valve mengubah tegangan listrik yang diperoleh dari ECU ke gerakan mekanis. Gerakan ini akan dihubungkan pada sebuah katup yang bisa mengatur besar kecilnya saluran idle.
ISC valve mengubah tegangan listrik yang diperoleh dari ECU ke gerakan mekanis. Gerakan ini akan dihubungkan pada sebuah katup yang bisa mengatur besar kecilnya saluran idle.