Fungsi PCV Valve (Positive Crankcase Ventilation) - Dalam ruang bakar mesin terjadi proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Pada proses pembakaran tersebut, tidak semua campuran udara dan bahan bakar yang terbakar keluar melalui katup / klep buang (exhaust valve).
Ada sebagian gas sisa pembakaran dan uap oli yang menyelinap, gas tersebut disebut blow-by gas. Pada kendaraan lama blow-by gas ini dibuang ke udara bebas agar tidak terjadi kelebihan tekanan pada ruang blok mesin.
Tetapi, blow-by gas ini adalah polutan yang beracun dan berbahaya karena mengandung hidrokarbon yang tidak terbakar dan uap oli. Untuk itu pada kendaraan baru seperti sekarang digunakanlah sistem PCV (Positive Crankcase Ventilation) Valve.
PCV (Positive Crankcase Ventilation) merupakan sistem ventilasi pada blok mesin, sistem ini digunakan untuk ventilasi pada blok mesin agar uap sisa pembakaran dan uap oli (blow-by gas) yang mengandung polutan, yang memungkinkan masuk ke dalam ruang engkol dapat dibakar kembali ke dalam silinder.
70% sampai 80% blow-by gas yang terdapat di dalam crankcase adalah gas yang tidak terbakar (HC), sedangkan sisanya 20% sampai 30% terdiri atas hasil tambahan dari pembakaran (uap air dan berbagai jenis asam).
Semuanya dapat merusak oli mesin, menghasilkan lumpur atau menyebabkan karat di dalam crankcase (bak engkol). Untuk mencegahnya maka blow-by gas dikeluarkan ke intake manifold untuk kemudian disalurkan kembali ke ruang bakar untuk dibakar kembali.
Ada sebagian gas sisa pembakaran dan uap oli yang menyelinap, gas tersebut disebut blow-by gas. Pada kendaraan lama blow-by gas ini dibuang ke udara bebas agar tidak terjadi kelebihan tekanan pada ruang blok mesin.
Tetapi, blow-by gas ini adalah polutan yang beracun dan berbahaya karena mengandung hidrokarbon yang tidak terbakar dan uap oli. Untuk itu pada kendaraan baru seperti sekarang digunakanlah sistem PCV (Positive Crankcase Ventilation) Valve.
PCV Valve |
Fungsi PCV Valve (Positive Crankcase Ventilation)
PCV (Positive Crankcase Ventilation) merupakan sistem ventilasi pada blok mesin, sistem ini digunakan untuk ventilasi pada blok mesin agar uap sisa pembakaran dan uap oli (blow-by gas) yang mengandung polutan, yang memungkinkan masuk ke dalam ruang engkol dapat dibakar kembali ke dalam silinder.
70% sampai 80% blow-by gas yang terdapat di dalam crankcase adalah gas yang tidak terbakar (HC), sedangkan sisanya 20% sampai 30% terdiri atas hasil tambahan dari pembakaran (uap air dan berbagai jenis asam).
Semuanya dapat merusak oli mesin, menghasilkan lumpur atau menyebabkan karat di dalam crankcase (bak engkol). Untuk mencegahnya maka blow-by gas dikeluarkan ke intake manifold untuk kemudian disalurkan kembali ke ruang bakar untuk dibakar kembali.
Akibat PCV Valve Rusak
Jika PCV Valve mampet atau tidak dapat membuka aliran blow-by gas, ruang mesin kelamaan akan mendapatkan tekanan berlebih akibat blow-by gas yang tidak dapat dialirkan atau dibuang, sehingga mampu membuat oli rembes melalui celah seal cover blok mesin.
Jika PCV valve ngelos atau terbuka terus, suara mesin akan kasar dan rpm stasioner cenderung naik. Selain itu, ketika backfiring akan menyebabkan tekanan balik ke arah ruang mesin.
PCV valve yang mampet atau ngelos kemungkinan kotor dan pergerakan plunger terhambat, cara mengatasinya dapat disemprot dengan cairan pembersih atau WD40 kemudian dikocok.
Jika PCV valve ngelos atau terbuka terus, suara mesin akan kasar dan rpm stasioner cenderung naik. Selain itu, ketika backfiring akan menyebabkan tekanan balik ke arah ruang mesin.
PCV valve yang mampet atau ngelos kemungkinan kotor dan pergerakan plunger terhambat, cara mengatasinya dapat disemprot dengan cairan pembersih atau WD40 kemudian dikocok.
Jika masih tidak bisa juga, solusi terbaiknya adalah mengganti PCV. Untuk keadaan darurat atau PCV valve dengan ukuran yang sama tidak tersedia, bisa juga dipasang PCV valve universal secara seri di ujung PCV valve yang rusak bila PCV valve nya ngelos atau terbuka terus.
Jika PCV valve mampet, alternatif daruratnya adalah dengan membuang blow-by gas ke udara dan menutup selang ke intake.
Tetapi, perlu diingat bahwa membuang blow-by gas ke udara bebas dapat menyebabkan pencemaran udara. Selain itu, blow-by gas juga berbahaya ketika terhirup oleh manusia. Sebisa mungkin hindari membuang blow-by gas ke udara bebas.
Jika PCV valve mampet, alternatif daruratnya adalah dengan membuang blow-by gas ke udara dan menutup selang ke intake.
Tetapi, perlu diingat bahwa membuang blow-by gas ke udara bebas dapat menyebabkan pencemaran udara. Selain itu, blow-by gas juga berbahaya ketika terhirup oleh manusia. Sebisa mungkin hindari membuang blow-by gas ke udara bebas.
Cara Mengecek PCV Valve
1. Lepaskan selang di ujung PCV valve, kemudian lepaskan PCV valve. Tiup PCV valve dari bagian yang menancap di ruang mesin.
Jika dapat ditiup, maka PCV valve dalam kondisi normal dan valve dapat membuka aliran udara, tetapi sebaliknya, jika tidak dapat ditiup berarti PCV valve mampet.
Jika dapat ditiup, maka PCV valve dalam kondisi normal dan valve dapat membuka aliran udara, tetapi sebaliknya, jika tidak dapat ditiup berarti PCV valve mampet.
2. Tiup PCV valve dari bagian yang menancap ke selang intake (arah sebaliknya). Jika tidak bisa ditiup berarti PCV valve dalam kondisi normal dan dapat menutup aliran udara ketika backfiring.
Dan sebaliknya jika dapat ditiup, maka artinya PCV valve ngelos dan tidak dapat menutup.
Dan sebaliknya jika dapat ditiup, maka artinya PCV valve ngelos dan tidak dapat menutup.