Fungsi Sensor ECT (Engine Coolant Temperature)

Fungsi Sensor ECT (Engine Coolant Temperature) - Sensor ECT di tempatkan di blok mesin atau pada rumah thermostat bagian bawah.
Posisi Letak ECT Sensor

Fungsi Sensor ECT (Engine Coolant Temperature) 


ECT Sensor (Engine Coolant Temperature) atau disebut juga WTS (Water Temperature Sensor) berfungsi untuk mengukur atau medeteksi perubahan suhu air pendingin didalam blok silinder ketika mesin menyala. Sehingga dapat diketahui apakah mesin dingin, pemanasan, suhu operasi normal atau overheating.

Sensor suhu air pendingin ini sangat penting karena masukan sensor digunakan ECU untuk mempengaruhi strategi operasi dari seluruh sistem EFI (Electronic Fuel Injection). Oleh sebab itu sensor ini disebut juga sensor "master".

Cara Kerja Sensor ECT (Engine Coolant Temperature)

ECT sensor mendeteksi suhu air pendingin mesin menggunakan komponen elektronika yaitu thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefisien).
Thermistor Tipe NTC Pada Sensor ECT

Bekerjanya sensor ECT ketika suhu air pendingin naik maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan menurun. Dan sebaliknya ketika suhu air pendingin ini turun maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan naik.

Sensor ECT dihubungkan ke ECU (Engine Control Unit), ECU akan memberikan signal tegangan sumber sebesar 5 volt ke ECT ensor melalui terminal THW. 

Besarnya tegangan output dari ECU ini berubah-ubah, disesuaiakan dengan nilai tahanan atau resistansi yang terdapat pada sensor ECT.

Kemudian output signal ECT Sensor (pada terminal E2) akan dikirim kembali ke ECU dan akan menjadi signal inputan ECU, yang akan digunakan sebagai data masukkan untuk mengontrol aktuator-aktuator pada sistem EFI.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar sirkuit kelistrikan sensor ECT di bawah ini :
Sirkuit ECT Sensor

ECT sensor juga digunakan oleh ECU untuk mengendalikan kipas pendingin/cooling fan. Data dari ECT pula digunakan untuk menyediakan bacaan untuk mengukur suhu pendingin di dashboard.

Untuk menguji kerusakan ECT sensor, dapat dilakukan tes senderhana dengan cara memanaskan mesin dan posisi kap mobil tertutup lalu tunggu beberapa menit.

Dengan posisi kendaraan berhenti tetapi mesin tetap menyala seharusnya berangsur suhu coolant/air pendingin akan meningkat dan menyebabkan kipas pendingin berputar rendah.

Jika dalam 15 menit tidak berputar kemungkinan sensor ECT nya rusak, meskipun ini jarang terjadi. Dan kemungkinan lain jika kipas pendingin (cooling fan) tidak beroperasi maka  kerusakan terjadi pada motor elektrik cooling fan.