Macam-Macam Satuan Listrik

Macam-Macam Satuan Listrik - Satuan adalah acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran atau sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Contoh dari satuan - satuan kelistrikan akan dijelaskan sebagai berikut.

Macam-Macam Satuan Listrik


1. Volt (V)
Volt merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan besar tegangan listrik (electric voltage). Berdasarkan ukuran beda potensialnya,  tegangan listrik dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu :
  • Tegangan listrik ekstra rendah (ekstra low voltage)
  • Tegangan listrik rendah (low voltage)
  • Tegangan listrik tinggi (high voltage)
  • Tegangan listrik ekstra tinggi (Exstra high voltage).

2. Ampere (A)
Ampere adalah satuan yang menyatakan kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar selama satu detik. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh elektronik, maka semakin besar pula kuat arus yang dibutuhkannya. Elektronik membutuhkan kuat arus antara 500mA hinga 5A.

3. Ohm (Ω)
Ohm adalah besar hambatan yang terjadi pada sebuah penghantar, alat listrik, maupun elektronik. Setiap elektronik memiliki hambatan listrik. Semakin besar hambatan listrik (Ω), semakin besar pula arus yang dibutuhkan (A) untuk menggerakannya. Sebuah kabel listrik normal memiliki hambatan listrik yang cukup kecil, atau bisa dikatakan nol.

Elektronik memiliki hambatan listrik yang cukup besar, sekitar 1Ω hingga lebih dari 500Ω. Hambatan listrik pada penghantar diperanguhi olah banyak hal, terutama suhu, sehingga besar hambatan dalam elektronik dapat berubah-ubah bergantung pada keadaan suhunya

4. Watt (W)
Watt, watt hour & kilo watt hour adalah besar daya yang dibutuhkan sebuah elektronik untuk beroperasi. Dalam listrik rumah tinggal, total penggunaan daya ini dibatasi, yaitu 220W, 450W, 900W, 1300W, dan sebagiannya bergantung pada jumlah yang diajukan PLN. Setiap elektronik membutuhkan daya untuk beroperasi, bergantung pada fungsi dan penggunaannya, berkisar antara 15 hingga 500 watt untuk peralatan rumah tangga.

Elektronik yang menghasilkan energi gerak dan atau panas (seperti strika, kompor listrik, AC, ataupun pompa air) membutuhkan daya yang besar. Penggunaan alat - alat yang berkategori ini dihemat untuk menekan jumlah tagihan rekening listrik. Penggunaan sebuah daya listrik selama 1 jam disebut watt hour (Wh).

Misal, sebuah lampu 10 watt menyala selama 1 jam maka membutuhkan daya sebesar 10 Wh. Satu kWh (kilo watt hour) setara dengan 1000 Wh. Menurut satuan inilah, PLN menghitung jumlah tagihan listrik, yaitu dengan menghitung total jumlah kebutuhan daya listrik (kWh) yang dipakai selama satu bulan.

Elektronik yang berbasis kumparan dan tabung memiliki daya awal yang lebih tinggi, tetapi berangsur s angsur turun setelah beberapa waktu. Elektronik dalam kategori ini diantaranya lemari es, AC dan TV. Selain itu, elektronik yang bekerja terus menerus menjadi panas, termasuk kabel yang terlalu kecil penampangnya, akan menyedot daya lebih besar dari yang seharusnya. Lebih baik menggunakan perabotan berbasis tabung dan kumparan secara lama daripada sering di-on/off-kan.

5. VA (Volt Ampere) Dan kVA (kilo Volt Ampere)
Volt Ampere dan Kilo Volt Ampere adalah hasil kali tegangan dengan arus listrik. watt juga sering disebut dengan volt ampere (VA). 1 watt = 1 VA, sedangkan 1 kVA = 1000 VA / 1000 watt. Tetapi dalam kenyataan pemakaian, hanya bisa dimanfaatkan sebesar 800 watt dengan asumsi Cos Phi 0.8 (rugi-rugi daya). VA berbeda dengan V ataupun A saja. VA menyatakan satuan daya listrik, sedangkan V saja menyatakan jumlah tegangan listrik dan A saja menyatakan kuat arus listrik.

6. Hz (hertz)
Hertz atau frekuensi secara umum dapat diartikan sebagai jumlah kemunculan suatu kejadian yang berulang pada suatu jangka waktu tertentu. Frekuensi didefinisikan sebagai jumlah periode gelombang yang terjadi selama 1 detik mengacu pada SI, satuan frekuensi adalah hertz-jumlah siklus perdetik. Nama ini diberikan sebagai penghargaan kepada Heinrich R. Hertz atas kontribusinya pada bidang gelombang elektromagnetik.