Cara Cek Pulser Motor Rusak - Pick up coil atau yang lebih dikenal dengan nama pulser merupakan salah satu komponen sistem pengapian CDI sepeda motor yang memiliki fungsi vital, ciri - ciri pulser motor yang lemah / bahkan pulser mati hampir sama seperti masalah CDI motor yang rusak.
Jika kumparan pulser mati dapat dipastikan tidak ada arus listrik mengalir yang menjadi sebab mesin motor sulit dihidupkan, hal tersebut dikarenakan CDI motor tidak menerima perintah dari pulser kapan waktu memercikan bunga api ke busi.
Cara mengecek pulser yang bermasalah dapat dilakukan dengan melepas pulser motor yang bermasalah, dan menggantinya dengan pulser normal yang ada di motor lain, tetapi cara tersebut kurang efisien.
Untuk cara lebih mudah mengecek pulser motor dapat menggunakan alat ukur Multimeter / AVOmeter.
1. Jika menggunakan multimeter analog maka arahkan selektor ke arah Ohm dengan batas ukur (range) x10 Ohm. Jika menggunakan multimeter / avometer digital, arahkan saklar pemilih ke arah Ohm dengan batas ukur 2000 Ohm.
Ciri - Ciri Pulser (Pick Up Coil) Motor Rusak :
- 1. Jika pulser hanya lemah belum mati mesin masih dapat dinyakalan, tetapi mesin motor terasa berat dan brebet saat berada di RPM bawah atau RPM atas.
- 2. Saat motor di nyalakan dengan elektrik starter pengapian hilang, tetapi pengapian normal jika menggunakan kick stater.
- 3. Motor sering mati saat mesin panas.
Dari permasalahan tersebut, maka pulser perlu dilakukan pengecekan untuk memastikan apakah masalah mesin sulit dinyalakan di disebabkan oleh pulser atau malah pada komponen lainnya.
Cara Cek Pulser Motor Yang Rusak
Cara mengecek pulser yang bermasalah dapat dilakukan dengan melepas pulser motor yang bermasalah, dan menggantinya dengan pulser normal yang ada di motor lain, tetapi cara tersebut kurang efisien.
Untuk cara lebih mudah mengecek pulser motor dapat menggunakan alat ukur Multimeter / AVOmeter.
Cara Cek Pulser Motor Menggunakan Multimeter/AVOmeter
Sebagai contoh, nilai tahanan (Ohm) standar pada pulser pengapian honda grand kisaran 500 Ohm-600 Ohm.
1. Jika menggunakan multimeter analog maka arahkan selektor ke arah Ohm dengan batas ukur (range) x10 Ohm. Jika menggunakan multimeter / avometer digital, arahkan saklar pemilih ke arah Ohm dengan batas ukur 2000 Ohm.
Tetapi pada beberapa jenis multimeter digital sudah tidak ada batas ukur, maka tinggal arahkan selector ke arah simbol Ohm tanpa harus memilih batas ukur.
2. Hubungkan kabel probe merah ke terminal/kabel positif (+) pulser pengapian dan kabel probe hitam dihubungkan ke massa/body motor (-).
3. Jika jarum atau angka yang tertera di avometer menunjukan angka di kisaran 500 Ohm - 600 Ohm maka pulser tersebut dalam kondisi normal, tetapi jika nilai tahanan (Ohm) kurang dari 500 Ohm atau tidak sesuai standar maka pulser tersebut sudah lemah dan harus diganti.